Selasa, 24 Januari 2012

Cinta Membaca



Membaca adalah membuka jendela dunia. Aku rasa ungkapan itu tidak berlebihan, karena dengan membaca seseorang dapat memiliki pandangan yang luas dan dapat mengetahui informasi yang tak terbatas hanya di lingkungan sekitarnya saja. Bahkan informasi yang tengah hangat di belahan dunia lain pun dapat kita ketahui dari membaca. Entah itu membaca majalah, koran, ataupun berita-berita yang termuat di internet. Bukankah kemajuan teknologi membuat kita semakin mudah melakukan semuanya?
Bagiku secara pribadi, membaca itu ibarat ilmu dasar dari segala ilmu pengetahuan yang ada di dunia ini. Membaca adalah menggali informasi melalui simbol-simbol berbentuk huruf yang terangkai menjadi kata, kata menjadi kalimat, dan kalimat menjadi paragraf-paragraf yang utuh yang akhirnya mengandung suatu pengertian atau hal.

*penggalan tulisanku di buku “Cinta Membaca”

 
ISBN  : 978-602-225-245-0
Terbit : Januari 2012
Tebal  : 259 halaman
Harga : Rp. 50.900,00


Sabtu, 21 Januari 2012

Jangan Ambil Dia !

Kugenggam tangan Laras, wanita yang baru setahun kunikahi. Tubuhnya terbaring lemah. Matanya terpejam. Kupandangi wajahnya. Bibir merah itu kini memucat. Rambutnya tergerai tanpa jilbab menutupi. Hatiku perih menyaksikannya. Baru saja bunga-bunga indah itu bermekaran, tiba-tiba semuanya terenggut paksa saat insiden fatal itu terjadi.

“Laras, maafkan aku. Kuanggap perjodohan ini sebagai keterpaksaan. Aku tak ingin dianggap durhaka, maka kuturuti permintaan ibu untuk menikahimu” kuawali pembicaraan petang itu, ketika kami berdua di kamar pengantin.
Laras tertunduk. Kutahu perasaannya sakit mendengar pengakuanku. Sejak itu, aku tak pernah menyentuhnya.
            

Jumat, 20 Januari 2012

Sejenak Kau Huni Rahimku (Salah Satu Tutur Jujur Para Pendamba Momongan)

Minggu ke-10 telah kulalui. Aku bisa tersenyum lega, karena ternyata memang benar-benar ada makhluk suci yang telah bersemayam dalam rahimku, bukan sekedar gumpalan darah lagi. Dokter juga menunjukkan detak jantung yang terlihat berkedip-kedip di layar USG. Alhamdulillah.. beribu-ribu syukur aku panjatkan.

Bulan demi bulan aku lalui dengan tak sabar untuk menunggu jadwal kontrol ke dokter. Berharap sejenak menatap geliatnya di layar USG, dan aku pun akan merasa lega setelah doker berkata “Kandungan ibu sehat”.


Cinta Untuk Nindy


     Pesonamu masih seperti dulu. Menyita sebagian ruang di hatiku hanya untuk menyimpan namamu. Nama yang telah terpahat dalam dengan tinta cinta. Tak pernah kuduga jika pertemuan yang tak sengaja itu akan terus menyisakan rasa yang membuatku untuk selalu bisa bersamamu. Menemanimu di sisa hidupku. Ya, itulah janjiku.

     Sebulan, dua bulan, hingga dua belas purnama kita lewati bersama. Membuat kita semakin terbuai akan indahnya cinta. “Aku dan kamu akan bersama” setidaknya itulah yang menjadi keyakinanku, hingga aku pun menjaga setiaku yang selalu kujunjung tinggi.


    

Kamis, 19 Januari 2012

Permata Yang Kudamba (Salah Satu Tutur Jujur Para Pendamba Momongan)

Dalam diam kumengawang. Penuh harap kubermimpi, mengarungi biduk bahtera bahagia dengan tawa buah hatiku.
Menyusuri taman indah. Bunga mewangi bersemi.
Dipetiknya mawar dengan tangan mungil, canda riang menghampiriku.
Tersadar hanya khayalan, lamunan mendamba dirinya,
Ya Allah, sempatkan aku memilikinya dan mendekapinya.
Buah hati, belahan jiwa, mencintaimu, menjagamu, merasakan kehangatan memeluk dirimu oh impian, anganku, khayalku.

(Penggalan syair lagu "Buah Hati Kunanti" karya Milki Salma)




Karena Tuhan Masih Rindu ( Salah Satu Tutur Jujur Para Pendamba Momongan)

"Yah, siap tidak, hidup bersama ummi tanpa anak?" tanyaku suatu hari, memancing dalamnya relung hati. Mengambil posisi, berbaring di sisi suami yang sedang membaca.

"Hmm... sepertinya tidak," jawab suamiku tenang. Ia berkata tanpa berani menatap harapan indah di bola mataku. Bibirku terbuka tidak percaya. Serasa gelombang besar menghantam tubuh kecilku. Kristal air mata yang mendesak-desak keluar, kucoba sembunyikan. Apakah artinya ini? Aku tidak berani mengeksplor abstraknya cinta lebih jauh.


Rabu, 11 Januari 2012

Asaku Hanya Sederhana

Tak terasa tahun 2011 telah menjadi "Tahun Kenangan". Setiap apa yang kita torehkan di tahun 2011 hanya bisa berputar-putar dalam memori kita. Yang perlu kita lakukan sekarang hanyalah bagaimana melalui Tahun 2012 dengan lebih baik dan berkualitas. Jika di Tahun 2011 aku meresolusikan tulisan-tulisanku bisa diterbitkan, maka tak jauh beda di Tahun 2012 ini pun aku memiliki resolusi yang sama, yang membedakan hanya sasarannya. Jika puluhan antologi sudah memuat namaku di sepanjang tahun 2011, maka di tahun 2012 ini aku memimpikan agar namaku bisa tercetak di buku soloku.

"Aku punya mimpi, dan aku harus bangun untuk mewujudkan mimpi itu!"