Senin, 24 September 2012

Aku Terlalu Lelah



Maaf hari ini aku menangis,
bukan karena cengeng,
bukan pula karena tak bersyukur
Semua karna ku terlalu lelah...

Lelah ini memenjara anganku
Lelah ini mencipta sedihku

Maaf jika kumenangis,
tuk mengurai duka
menghempaskan luka yang kian ternganga


Kamis, 20 September 2012

Secuil Perca



“Stop! Sudah kubilang, buang perca-perca itu!” Dia membentakku. Ditendangnya perca-perca itu hingga berserakan dimana-mana.

Aku hanya bisa menangis terisak sambil mengumpulkan kembali perca yang tercecer. Dia memang tak pernah setuju aku menjahit. Baginya boneka-boneka dari kain perca itu tak berguna. Hanya membuat kotor rumah. Toh, hasil penjualannya pun tak seberapa. Tak sebanding dengan gaji kantor yang selama ini diperolehnya.

Sabtu, 15 September 2012

Menua Itu Biasa...!



Tak terasa, ukuran seperempat abad usiaku kian bertambah. Jika di tahun lalu 1/4 abad + 1 tahun, kini telah berubah 1/4 abad + 2 tahun. Tak ubahnya seperti penjumlahan, berapapun penambahan itu pasti akan terasa bedanya.

27 tahun bukan waktu yang singkat untuk menjalani hidup, tapi manusia hidup itu kan kepengennya ya panjang umur hingga bisa menikmati senja bersama pasangan, anak, dan cucu. Bahkan kalau boleh meminta, inginnya bisa menunggui sampai ke cicit. Tapi seberapa pun Allah akan memberikan usia kepadaku, aku hanya mampu mensyukurinya sebagai bentuk ucapan terima kasihku atas segala karunia yang dilimpahkan-Nya padaku.



Senin, 10 September 2012

Giveaway Novel Cinderella Syndrome, Leyla Hana

Aku adalah seorang yang suka latah jika melihat lomba-lomba keren. Apalagi jika hadiahnya sebuah buku yang tak kalah kerennya. Nah, kali ini aku mau mencoba mencari keberuntungan dengan mengikuti kuisnya Mbak Leyla Hana. Sukur-sukur nanti bisa memiliki buku Cinderella Syndrom ini secara gratis... tis... tis... *maklum, aku memang tampang gretongan* :D





Sabtu, 01 September 2012

Tetap 'Stay' Atau Berpetualang?

Kruyuk.... kruyuk... (hadeh, panggilan alam memanggil). Instingku berkata aku harus segera mencari ganjalan perut untuk memberi makan para cacing yang menghuni ususku. Drum sudah ditabuh, dan itu berarti saatnya makaaaaannn.... :D

Seperti biasanya, karena tak mau repot aku pun segera melesat ke minimarket berlogo "lebah mungil" untuk mencari sebungkus mie. Tak membutuhkan banyak waktu, dengan cekatan tanganku segera mengambil tiga bungkus mie yang biasanya kubeli. Dua untuk suamiku (maklum, cowok jatahnya lebih banyak) dan satu untukku. Tapi begitu sekilas aku perhatikan ada mie varian baru, aku mulai gamang. Melihat kemasannya yang menarik aku ingin mencobanya. Tapi lagi-lagi tanganku tak mengambilnya. Keinginan itu hanya sebatas keinginan tanpa tindakan nyata. Akhirnya yang kubawa ke kasir tetaplah mie yang biasanya kumakan.