Pesonamu
masih seperti dulu. Menyita sebagian ruang di hatiku hanya untuk menyimpan
namamu. Nama yang telah terpahat dalam dengan tinta cinta. Tak pernah kuduga
jika pertemuan yang tak sengaja itu akan terus menyisakan rasa yang membuatku
untuk selalu bisa bersamamu. Menemanimu di sisa hidupku. Ya, itulah janjiku.
Sebulan,
dua bulan, hingga dua belas purnama kita lewati bersama. Membuat kita semakin
terbuai akan indahnya cinta. “Aku dan kamu akan bersama” setidaknya itulah yang
menjadi keyakinanku, hingga aku pun menjaga setiaku yang selalu kujunjung
tinggi.
“Ada
apa Nin? Apa ada masalah?” tanyaku yang melihatmu muram. Kau
terdiam. Tetap terdiam hingga sedetik kemudian mengalir bulir bening dari kedua
sudut matamu.
“Nin,
ceritalah!” kuangkat dagumu. Mata kita saling bertatap. Sungguh, aku tak kuasa
melihat kekasih hatiku melelehkan air mata. Kau pun menghambur ke pelukku masih
dengan terisak. Kubiarkan kau tuntaskan sesak yang membebani dadamu.
“Maafkan
aku mas... rasanya kita tak mungkin bisa bersama” katamu lirih di sela tangis.
Itulah
terakhir kalinya kita bertemu. Ada beribu tanya yang memutari otakku. Tak ada
kejelasan yang mampu menjawab tanya di hatiku. Apalagi setelahnya, kau terkesan
menghindariku. Tak pernah mau menemuiku.
Kini
kau kembali. Nindyku datang ke rumah. Wajahmu tetap ayu dengan lesung pipi yang
tetap seperti candu. Aku tahu kau akan tinggal di rumah ini. Aku pun akan lebih
puas memandang wajahmu. Namun aku sadar, akan ada rasa yang terpenjara.
Bagaimanapun aku tak boleh mengumbar rasa ini. Aku cukup tahu posisiku, meski
kuyakin di hatimu posisiku tetap sama. Semua dapat kulihat dari tatap matamu.
Tapi entah mengapa, keadaan menjadi kaku. Hening dan bisu saat bertemu.
“Kamu
ga pergi kan Ton? Papa dan Mama akan pergi keluar sebentar. Tolong jaga rumah
ya?” perintah Papa.
Aku
hanya mengangguk pelan. Hatiku teriris sakit ketika kulihat Papa menggamit
pinggangmu.
Nindy,
kini kau tahu.. cintaku menjadi tak biasa lagi ketika kau putuskan untuk menjadi
ibuku. Dan untuk Papa.. “Maaf, aku mencintai istrimu”.
gambar diambil dri sini : http://onthespot7langka.blogspot.com/2011/06/7-tokoh-kartun-wanita-paling-hot.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar