Kamis, 19 Januari 2012

Permata Yang Kudamba (Salah Satu Tutur Jujur Para Pendamba Momongan)

Dalam diam kumengawang. Penuh harap kubermimpi, mengarungi biduk bahtera bahagia dengan tawa buah hatiku.
Menyusuri taman indah. Bunga mewangi bersemi.
Dipetiknya mawar dengan tangan mungil, canda riang menghampiriku.
Tersadar hanya khayalan, lamunan mendamba dirinya,
Ya Allah, sempatkan aku memilikinya dan mendekapinya.
Buah hati, belahan jiwa, mencintaimu, menjagamu, merasakan kehangatan memeluk dirimu oh impian, anganku, khayalku.

(Penggalan syair lagu "Buah Hati Kunanti" karya Milki Salma)




Saat menggendong bayi temanku, seketika bayi itu menangis. Setelah kuserahkan kepada ibunya, bayi tersebut berhenti menangis. Tahukah, saat itu hatiku terasa perih. Merasa tidak berharga di hadapan sang bayi. Merasa kesepian di tengah keramaian canda teman-teman bersama anak-anak mereka. Namun, semua itu harus kutepis dengan lapang hati. Bahwa di balik semua cobaan dan beban yang mendera, ada pahala terindah di dalamnya. Pahala yang dijanjikan Allah untuk hambaNya yang bersabar menghadapi cobaan kehidupan.


ditulis oleh : Miki Salma



Kisah ini menjadi salah satu tutur jujur para pendamba momongan yang terdapat di buku "Ya Allah, Beri Aku Satu Saja.."
Buku yang berkisah tentang pengalaman menunggu hadirnya buah hati dalam sebuah pernikahan. Buku yang akan menguras emosi dan air mata. Dan saya jamin, pembaca pun akan ikut larut dalam serangkaian kisah jujur yang kami tuturkan. Dilengkapi dengan ulasan medis dari setiap permasalahan yang ada dalam setiap kisah.

Telah tersedia di Gramedia dan Toko-toko buku besar di kota Anda.
Harga Rp 39.000,00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar