Rabu, 17 Agustus 2016

Cerita Malam Tirakatan



Hemmm, sudah lama tak menengok ‘rumah maya’ ini. Dan sekalinya nengok kok malah mau curhat. Huuu, dasar emak-emak lagi baper ya gini ini, hehe.

Pertama-tama, MERDEKA! Dirgahayu untuk negeri tercinta Indonesia Raya. Semoga di usia yang kian renta ini, kita tidak lagi membuat ibu pertiwi menangis. Mengingat sekarang banyak sekali anak bangsa yang kian melenceng dari dari budaya ketimuran dan melupakan norma-norma.

Bicara soal hari kemerdekaan tentunya kita tak lepas dari yang namanya lomba. Tiap kampung pasti ada lomba, baik untuk anak-anak maupun ibu-ibu. Jarang ya, lomba untuk bapak-bapaknya. Kalau jaman aku kecil dulu pernah lihat bapak ikut lomba sepak bola berkostum dasternya emak. 

Jumat, 30 Oktober 2015

Ceker Rongatus Ewu

Alhamdulillah hari ini tulisanku dimuat lagi untuk pertama kalinya setelah vakum nulis selama dua tahun. Biasalah, masih setia di kolom "Ah, Tenane..." yang ada di koran Solopos. Lumayan, honornya buat jajan. Hihi...

Tulisanku banyak dipangkas oleh editornya, tapi tidak mengurangi dari inti cerita. Yang jadi tokoh Genduk, punten yee kisahnya aku tulis. Dua kali kau menginspirasiku, hihihi.

Tulisan asliku ada di bawah ini :

Kamis, 15 Oktober 2015

I'm Come Back


gambar dicomot dari sini
Memandanginya dari luar. Sungguh kotor dan berdebu. Rumput-rumput mulai tumbuh tinggi menjulang. Daun-daun kering berserakan terhempas angin. Rupanya aku sudah lama tak singgah di rumahku ini.

Kubuka pintu rumah dan kudapati udara pengap seakan beradu ingin segera melarikan diri dari rumah yang lama tak berpenghuni. Sarang laba-laba mulai bergantungan disetiap sudut langit-langit. Beberapa koloni kecoa tampak senang berlarian di lantai yang tak lagi licin. Uhg, itu sangat menjijikkan!


Jumat, 29 November 2013

Salah Perkiraan


Hujan turun kian mengganas. Percikannya bagai duri-duri tajam yang menghujam ke seluruh tubuh. Alex tetap terpaku di tempatnya berdiri, meski gigil mulai dirasakannya.

“Tunggu aku setengah jam lagi!” begitu pinta Tania, yang lantas membuat Alex tak mau beranjak. Khawatir si gadis akan kecewa bila tak menemukannya di tempat yang sudah mereka sepakati.

“Jangankan setengah jam, setengah abad pun aku rela menunggumu,” kelakar Alex saat itu. Tania tertawa renyah di ujung telepon. 

Tapi nyatanya, setengah jam telah berlalu. Batang hidung Tania belum juga muncul. Alex mulai resah. 


Kamis, 28 November 2013

Jangan Sampai Papa Tahu!




 “Ra, sini kembalikan kamera Papa. Nanti siang mau Papa pakai.”

Gadis kecil itu tampak enggan memberikan kamera yang tengah dipegangnya. Disembunyikannya kamera itu di belakang punggungnya yang kecil.

“Ra... Ra...,” lelaki yang sudah berdandan dengan kemeja rapi itu mulai membujuk gadis kecilnya. Namun si gadis kecil tetap enggan mengulurkan benda berlensa yang kini ada di tangannya.

“Rara pinjam dulu ya Pa. Hari ini Kak Nuri janji mau ajak Rara jalan-jalan. Rara mau foto-foto dulu sama Kak Nuri di taman,” katanya mulai berbohong.