Hujan
turun kian mengganas. Percikannya bagai duri-duri tajam yang menghujam ke
seluruh tubuh. Alex tetap terpaku di tempatnya berdiri, meski gigil mulai
dirasakannya.
“Tunggu
aku setengah jam lagi!” begitu pinta Tania, yang lantas membuat Alex tak mau
beranjak. Khawatir si gadis akan kecewa bila tak menemukannya di tempat yang
sudah mereka sepakati.
“Jangankan
setengah jam, setengah abad pun aku rela menunggumu,” kelakar Alex saat
itu. Tania tertawa renyah di ujung telepon.
Tapi
nyatanya, setengah jam telah berlalu. Batang hidung Tania belum juga
muncul. Alex mulai resah.