Di zaman yang serba canggih ini, kita jarang sekali bisa menemukan penjual mainan tradisional seperti semasa kita masih kecil dulu. Kalau dulu saya mengenal permainan dakon, gobak sodor, jelungan (petak umpet), bekel, maka di zaman ini kita lebih sering menjumpai berbagai macam permainan modern berbahan plastik, dengan warna yang mencolok, dan dapat dirakit-rakit sendiri. Atau kalau tidak, anak sekarang lebih suka menghabiskan waktu di depan komputer untuk memainkan games online. Ada juga yang lebih suka mengotak-atik HP, keren-nya lagi malah BB. Suatu barang permainan yang "WOW" menurut saya. :D
Tak ada untungnya memang kita membandingkan antara permainan tradisional dengan permainan modern, karena masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan. Tapi pernahkah hati kecil kita bertanya kemana hilangnya permainan tradisional sekarang ini? Tak lagi kita jumpai pedagang keliling yang menjual mainan rebana-rebananan atau kertas warna-warni yang dilipat-lipat. Seingat saya, dulu ada pedagang mainan keliling yang menjual mainan tradisional tersebut dengan cara barter. Barter? Ya, barter dengan barang rongsokan apapun yang kita punya. Mainan yang sering dibarter ya rebana-rebananan tadi.