Rabu, 28 Maret 2012

KERETA TERAKHIR


( Sinopsis )


Aku menunggumu di peron, menanti kereta terakhir yang membawa kita dalam diskusi rasa. Ribuan kisah yang terbaca pada raut wajah yang memenuhi gerbong kereta. Lalu kubiarkan mata kita berbicara mencari jawab dalam setiap tatap. Karena kau dan aku adalah belahan jiwa.

Cinta... Rangkaian aksara yang tak akan pernah kehabisan makna. Tak terprediksi kapan datangnya dan acapkali si empunya hati tak menyadari keberadaannya.

Cinta (dalam konteks yang lebih sempit) sering pula hadir pada orang dan saat yang kurang tepat. Hingga akhirnya makna dari cinta itu sendiri seperti berlayar dalam lautan abu-abu. Atau boleh jadi justru “pil pahit” yang harus ditelan atas konsekuensi keberadaan cinta itu sendiri.

Namun jika cinta bertaut dalam satu rasa, jangan tanya jika ada hati yang mematok harga mati untuk tetap menyediakan tempat bagi satu nama. Ya, cukup satu nama saja, dan boleh jadi itulah yang disebut sebagai kesetiaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar