Kamis, 12 Juli 2012

Kaos Kaki Selen

Hemmm... ada rasa tersendiri begitu tahu tulisan kita dimuat di sebuah media, meski itu hanya media lokal sekalipun. Dan jujur, baru sekali ini tulisanku dimuat di media. Meski antologiku sudah lumayan banyak (sudah 28 antologi), tapi tetap saja dimuatnya tulisan ini menjadi sebuah kebanggan tersendiri. Cieeee... kok jadi lebay begini  :D

Yuk mari... langsung saja kita simak kisah Cempluk berikut :)







Lady Cempluk, pelajar sebuah SMA swasta di Sukoharjo ini  termasuk pandai di kelasnya. Makanya ia selalu merasa PD ketika guru Matematika menyuruhnya mengerjakan soal di depan. Namun tidak untuk kali ini. Entah kenapa, saat dia maju mengerjakan soal dari Pak Tom Gembus, terdengar suara cekakak-cekikik dari teman-temannya di belakang. Meski penasaran dan ingin segera tahu apa yang terjadi, tapi Cempluk tetap menyelesaikan mengerjakan soal di depan papan tulis tanpa berani bertanya atau menoleh.

Begitu Cempluk kembali ke tempat duduk, dia tak bisa menahan untuk bertanya pada Jon Koplo yang kebetulan menjadi teman sebangkunya.

“Plo, ada apa sih kok pada cekikikan gitu?”
Tanpa menjawab Koplo hanya menunjuk kaki Cempluk.

“Apa ta?” tanya Cempluk masih belum mudheng.

Tuh Kaos kakimu selen, satu hitam, satunya hijau tua!”

Blaikkk..!. Bagai disambar petir muka Cempluk seketika memerah. Ternyata memang benar yang dikatakan Koplo. Sekilas memang tampak sama, tapi kalau diperhatikan secara saksama, apalagi kalau terkena sinar matahari, warnanya terlihat sekali berbeda.

Cempluk mengingat-ingat kembali kenapa bisa memakai kaos kaki selen begitu. Rupa-rupanya dia tadi asal ambil. Kaos kaki yang belum dilipat dan masih berada di ember tempat jemuran langsung dia samber begitu saja. Dasar masih pagi buta, Cempluk tak bisa membedakan warna hitam miliknya dan warna hijau tua, milik bapaknya!

Oalaaaahhh… isin tenan aku, Plo!” kata cempluk sambil menutupi wajahnya.
Alhasil, selama seharian di sekolah, Cempluk tak sedikit pun beranjak dari tempat duduknya.



dimuat di SoloPos tanggal 06 Juli 2012


Tidak ada komentar:

Posting Komentar