Jumat, 03 Agustus 2012

Ketika Bocah Berceloteh

Tak terasa tepat di tanggal 19 Juli kemarin lelaki kecilku sudah genap berusia 2 tahun. Tahun dimana dikatakan seorang bocah mengalami masa-masa keemasan dalam perkembangan otaknya. Di masa-masa inilah seorang bocah mudah untuk dijejali dengan pengetahuan-pengetahuan baru. Asal semua itu tak memberatkannya.

Sejak belajar bicara, sudah ketahuan kalau Abi (nama panggilan lelaki kecilku di rumah) punya bakat cerewet. Biasalah, keturunan dari emaknya... hehe *bangga* :D 
Dan setelah lancar bicara pun, kecerewetannya bertambah. Kosakatanya pun semakin banyak. Kurasa dia juga seorang pendengar yang baik. 

Nah, kemarin entah belajar dari mana tiba-tiba celotehnya membuat kami tertawa

Abi    :Dhe, rene!  (dia memanggil pakdhenya dari dalam kamar)
Pakdhe :Ngopo? Arep menehi opo nyeluk-nyeluk?
Abi    :Tak kek'i duit

Dan dia pun benar-benar menghampiri Pakdhenya dengan mengangsurkan sekeping uang logam 100 rupiah. Aku dan suami yang melihat kejadian itu hanya bisa tertawa melihat tingkah lelaki kecilku. Ckckck... ada-ada saja!


Lagi, kemarin ketika aku belum pulang kerja, lelaki kecilku dimandikan oleh Mbah uti-nya. Setelah mandi, ternyata Pakdhenya yang dandani dia - kasih bedak ke wajahnya. Terjadilah percakapan singkat itu.

Abi   : Dhe, Abi karo Pakdhe ganteng Abi lho!
Pakdhe: ?????  *tertawa pastinya* :D

Aku yang baru pulang kerja dan mendapat cerita itu hanya bisa terpingkal sambil geleng-geleng kepala.Kok ya narsis sekali kamu, Nak! :D


Dunia seorang bocah memang seringkali menciptakan suasana tersendiri di hati. Ada kalanya celotehnya membuat kita tersenyum, tertawa bahkan terpingkal, sekaligus berdecak kagum saat dia melontarkan kata-kata atau kalimat yang terdengar "wah", yang memang tak pernah kita bayangkan sebelumnya akan keluar dari bibir mungilnya. Hingga seringkali bermain dan dekat dengan anak-anak akan menjadi terapi tersendiri bagi orang tua. 

Tak heran rasanya, jika tak bertemu seharian dengan lelaki kecilku, kangen ini akan mendera. Aku akan segera memeluk dan menggendongnya begitu sampai di rumah. Dia pun akan merajuk manja dalam pangkuanku. 

Dan selebihnya, aku mensyukuri semua ini sebagai karunia terindah yang Allah berikan pada keluarga kami.


Ini dia penampakan si bocah :)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar