Menua Itu Biasa...!

Tak terasa, ukuran seperempat abad usiaku kian bertambah. Jika di tahun lalu 1/4 abad + 1 tahun, kini telah berubah 1/4 abad + 2 tahun. Tak ubahnya seperti penjumlahan, berapapun penambahan itu pasti akan terasa bedanya.

27 tahun bukan waktu yang singkat untuk menjalani hidup, tapi manusia hidup itu kan kepengennya ya panjang umur hingga bisa menikmati senja bersama pasangan, anak, dan cucu. Bahkan kalau boleh meminta, inginnya bisa menunggui sampai ke cicit. Tapi seberapa pun Allah akan memberikan usia kepadaku, aku hanya mampu mensyukurinya sebagai bentuk ucapan terima kasihku atas segala karunia yang dilimpahkan-Nya padaku.



Baiklah, kusadari diri ini semakin menua. Kusadari pula bahwa jatah kontrakku untuk menjalani hidup di dunia ini telah berkurang setahun demi setahun. Dan dengan sadar diri pula kukatakan bahwa menua itu biasa, yang tak biasa adalah menua yang diiringi dengan sikap yang lebih bijak.

Di hari yang bersejarah dalam hidupku ini, biarlah kupinta sedikit permohonan pada Allah. Tak perlu banyak-banyak, aku hanya meminta Allah menambahkan iman agar aku lebih bisa bersyukur dan bersabar menerima apapun yang DIA timpakan padaku, baik ujian atau pun kebahagiaan. Bukankah hidup itu memang layaknya roda yang berputar?



Sukoharjo, 15 September 2012