gambar diambil semena-mena dari sini |
Hidup
harus dijalani dengan legowo, tapi bukan berarti lantas tak melakukan apapun!
Ya, mungkin itulah yang menjadi salah satu ‘kalimat andalan’
saat diri ini mulai lelah dengan situasi yang kadang membuat pikiran ruwet dan
semrawut. Setelah saya bersusah payah melakukan sesuatu, namun hasilnya ‘nol
besar’, sehingga tak dipungkiri rasa kecewa, marah, atau sebentuk caci maki
keluar dari bibir manis ini. Nah, di saat itulah biasanya saya berusaha
bersikap legowo dengan berpikir lebih jauh bahwa manusia itu hanya bisa
berusaha dan berdoa. Selanjutnya, tetap Allah yang menentukan segalanya. Tapi
yang sering saya tekankan pada diri sendiri, bahwa sikap legowo itu bukan
berarti saya lantas menyerah untuk usaha-usaha selanjutnya. Bukankah ada banyak
jalan menuju ke Roma?
*Ah, terlalu kepanjangan
prolog, kayaknya :D
Oke, back to topic aja. Sesuai GA yang diadakan oleh Mbak Aida tentang apa sih hal-hal yang ingin kita capai sebelum berusia 30 tahun? Saya yang pada dasarnya seorang pemimpi ini tentu saja punya banyak hal yang ingin saya raih sebelum usia menginjak angka kepala tiga.
Heeemm, rupanya GA ini telah mengingatkan bahwa saya sudah
tak muda lagi. Insya Allah, jika Allah memperkenankan, maka saya akan mencapai
usia berkepala tiga itu 2 tahun lagi. Mungkin 2 tahun adalah waktu yang singkat
untuk bisa meraih semua mimpi saya. Bahkan sangat singkat mungkin. Kenapa? Karena
saya masih mau ini-mau itu, mau begini-mau begitu, dan jika diibaratkan, saya
masih seperti anak kecil yang sering menunjuk ini-itu bila diajak jalan-jalan
ke mall. Tapi sayangnya, saya tak punya Doraemon si kucing pintar dengan
kantong ajaib, yang bisa mewujudkan mimpi dan keinginan saya. Saya hanya punya
Allah. :)
Ada yang bilang, “Jangan takut untuk bermimpi karena tak
sedikit orang sukses yang mengawali semuanya dari mimpi.” Hanya saja, ketika
kita baru saja bermimpi, cepat bangun dan wujudkan mimpi itu!
Seperti yang sudah saya katakan di atas, bahwa saya masih
punya banyak mimpi dan keinginan yang
ingin saya raih sebelum usia saya memasuki ‘zona tiga puluh’.
1.Reparasi
Diri
Saya
muslimah. Saya berjilbab. Tapi sayang, saya selalu merasa belum sempurna dengan
jilbab ini. Dan inilah yang ingin saya lakukan sebelum saya berusia 30 tahun,
berjilbab dengan syar’i. Tidak harus memakai niqob, tapi cukup dengan pakaian
longgar dan jilbab yang terulur menutupi dada. Secara selama ini, kadang saya
masih tergoda untuk memakai celana dan jilbab ‘mungil’, meski jilbab itu sudah
menutupi dada, tapi saya ingin lebih menyempurnakan perintah Allah yang satu
ini.
2.Memberangkatkan
Mertua Umrah
Kenapa
mertua? Kenapa bukan orang tua saya sendiri? Tentu saya punya alasan sendiri,
mengapa saya bercita-cita seperti ini. Saya begitu mencintai mertua saya, terutama
ibu mertua (bukan berarti saya tidak mencintai orang tua saya sendiri), dan
saya begitu ingin melihat mereka suatu saat nanti bisa menginjakkan kaki di
Baitullah dengan uang saya dan suami. Saya hanya ingin menitip doa jika beliau
bisa berangkat umrah. Saya ingin beliau mendoakan kehidupan rumah tangga saya
dan suami agar tetap dieratkan sampai maut menjemput, juga doa agar Allah
senantiasa melimpahkan rezeki kepada kami, sehingga kami bisa segera
menyelesaikan tanggungan yang masih tersisa membebani pundak saya dan suami.
Boleh
cerita sedikit ya. Beberapa waktu lalu di sebuah majlis yang kami ikuti,
diadakan pengundian kupon umrah. Sembari menuliskan nama, saya terus saja
berdoa di dalam hati, “Semoga saya yang beruntung mendapatkan kesempatan ini.”
Terus saja hati saya memohon. Niat saya hanya satu, jika nama saya yang
diambil, tanpa berpikir panjang saya akan melimpahkan keberuntungan itu kepada
ibu mertua saya yang juga hadir di sana. Andai saya yang dapat, biar beliau
saja yang berangkat. Tapi sayang, rupanya ada orang yang lebih beruntung dari
kami. Di tengah perjalanan pulang, saya berbisik pada suami, “Padahal tadi jika
saya yang dapat, saya akan menyerahkan kesempatan umrah itu untuk ibu.” Tak disangka,
suami pun bilang kalau dia yang dapat, maka dia pun akan menyerahkan kesempatan
itu untuk ibunya. Tapi yah, itu tadi. Mungkin Allah menginginkan cara lain.
Mungkin saja Allah menginginkan saya dan suami membiayai umrah tersebut dengan
biaya kami sendiri.
3.Rumah
Impian
Sudah
empat tahun berumah tangga, tapi saya dan suami masih saja terlena menjadi benalu di rumah mertua. Bukan karena tak ada keinginan untuk memisahkan
diri, bukan pula karena kami ‘anak mami’, selebihnya hanya karena faktor
rezeki. Saya pun seperti wanita lainnya, ingin menjadi ratu di istana saya
sendiri. Semoga, mimpi ini terwujud sebelum saya berusia 30 tahun. Aamiin.
4.Ingin
Menerbitkan buku Solo
Sekarang
sudah bulan September, dan saya belum menghasilkan apa-apa di tahun ini. Padahal
di awal tahun kemarin saya beresolusi bahwa saya harus bisa menerbitkan buku
Solo, minimal 1 buku saja di tahun ini. Tapi ternyata saya terlalu santai,
sehingga saya masih senang berkutat dengan antologi dan menulis novel
keroyokan. Menyadari kemampuan saya sendiri, boleh ya kalau akhirnya saya
sedikit bersikap longgar pada diri saya sendiri. Tapi tetap dong, harus sudah
punya buku solo sebelum usia 30 tahun nanti.
*Mbak Aida, bagi-bagi resep nulis ekspres-nya ya! :D
*Mbak Aida, bagi-bagi resep nulis ekspres-nya ya! :D
5.Ingin
Memiliki Taman Baca
Dari
dulu saya hobi membaca, membaca apapun. Bahkan sewaktu kecil, seringkali saya
melarang ibu membuang kertas-kertas bekas bungkus tempe atau bungkus apapun
hanya untuk saya jereng-jereng dan dibaca. Sewaktu sudah sekolah (SMP dan SMA),
saya rela menyisihkan uang saku demi menyewa sebuah buku bacaan. Hampir setiap hari
pula, sewaktu istirahat sekolah saya lebih senang berada di antara jajaran buku
di rak perpustakaan sekolah daripada berdesak-desakan antri di kantin.
Kebiasaan menyewa buku ini berlangsung ketika saya menempuh pendidikan D1 saya.
Sampai-sampai teman yang saya datangi kos-nya, selalu menyebut saya kutu buku.
Kebetulan kos teman saya itu dekat dengan tempat persewaan buku. Jadi jangan
salahkan saya bila saya rajin mengunjungi teman saya itu hanya untuk
mengantarkan saya ke tempat persewaan buku dan numpang baca di kamar mereka :D.
Biar saja dibilang kutu buku, asal jangan dibilang kutuan aja, haha.
Nah,
dari kesukaan saya membaca itulah saya ingin bisa memiliki sebuah taman baca,
yang semoga bisa menjadi pemicu semangat buat anak-anak di kampung saya untuk
lebih gemar membaca. Karena fenomena sekarang, anak masih SD saja pegangannya
bukan majalah Bobo lagi, tapi gadget canggih yang kadang justru membuat mereka dewasa
sebelum waktunya. Miris. Semoga saja, setelah mimpi-mimpi saya di atas, saya
juga bisa mewujudkan mimpi saya yang satu ini. Aamiin.
Tuh kan,
lumayan banyak kan daftar keinginan saya sebelum usia 30 tahun? Untuk itulah
saya tak ingin menyerah dengan keadaan. Saya tak tahu kapan Allah akan
mengirimkan malaikat mautnya pada saya. Saya tak tahu kapan Allah tak lagi
mengizinkan saya bernafas. Dan saya pun juga tak tahu kapan Allah akan menghentikan
detak jantung saya. Bukan ngoyo, tapi saya harus berusaha untuk mewujudkan apa
yang saya inginkan. Bila toh nanti Allah belum menghendakiNya, kembali seperti
apa yang saya tuliskan di awal, saya pun harus bisa bersikap legowo.
Cukup
sekian dulu ya, semoga Mbak Aida-nya nggak bosan baca tulisan gaje punya saya ini.
Saya hanya ingin mengungkapkan apa yang ingin saya capai, dan berharap pula
akan ada banyak pembaca yang akan mengaminkan apa yang saya tulis ini. :)
*Tulisan ini diikutkan pada GA Mbak Aida yang infonya ada di sini
Berdecak kagum. SubhanAllah...impiannya Mba moga terkabul.
BalasHapusAamiin.. aamiin.. ya Robb... Terima kasih doanya, Mbak.
HapusJust go with it. Part of nerbitin buku solo adalah impian para penulis. Semoga tercapai
BalasHapusAamiin. Sayangnya, kita sering malas untuk keinginan yang satu ini. Baru mau nulis,ehhh... malah buka FB. haha
HapusAamiin...semoga harapannya terwujud, ya.
BalasHapusSalam kenal dan semoga sukses untuk GA-nya, mbak ^_^
Terima kasih sudah bersedia berkunjung ke rumah saya dan salam kenal juga Mbak. :)
Hapusaminnnn...semoga terwujud
BalasHapussalam kenal
Terima kasih, Mbak. Salam kenal juga :)
Hapus